Debu Kenangan

Hai, apa kabar kamu di sana?
Aku di sini baik-baik saja dan masih terus mengharapkan mu
Aku yang selalu mengingat momen-momen indah kita
Saat kita tertawa bersama karena film kartun yang kita tonton bersama
Kamu yang mengusap pundak ku saat aku menangis ketakutan saat kamu memeluk seekor kucing
Saat kita menghadiri konser band bersama
Ketika kita yang saat itu masih terlalu kecil berlari-lari bersama mengejar angin
Atau saat kita saling mentertawai kebodohan yang kita lakukan
Aku juga ingat wajah kesal mu saat kesulitan
Atau wajah lesu mu ketika kau lupa makan sebelum olahraga
Bahkan wajah mu yang menahan sakit ketika jatuh dari motor
Yang pasti tak pernah ku lupakan wajah usil mu yang mengerjai ku
Tawa lepas mu karena sebuah candaan yang ku lemparkan
Atau senyum manis mu yang mengawali hari ku
Dan kamu yang selalu datang lebih dulu hanya untuk menyambut kedatangan ku di pagi hari
Aku bahkan masih ingat saat aku lelah dan menyenderkan tubuh ku pada mu
Tapi semua hanya tinggal sebutir debu yang masih tersisa
Debu kenangan kita
Bahkan tempat kita mengukir kenangan pun kini tinggal berupa butiran debu
Debu yang akan tertiup angin dan menghilang jauh
Tapi kenangan itu terlanjur terukir
Dan tidak akan pernah ku lupakan

-with warm regards:)

Leave a comment